Iklan

Heboh!!! Remaja Mabuk Dengan Air Rebusan Pembalut, Astaghfirullah...

Sekrip Kita - Kenakalan remaja berbentuk penyalahgunaan obat obatan dan menenggak minuman keras (miras) marak di Belitung Timur (Beltim). Tidak sekedar hanya mabuk minuman, lem, sampai obat batuk paket (sachet), terakhir yang baru mencuat yaitu mabuk menggunakan pembalut wanita dan popok bayi.

Berdasar pada penelusuran, Pos Belitung berhasil menjumpai pengguna, sebut saja namanya Kujay (14), bukan nama sesungguhnya.

Heboh!!! Remaja Mabuk Dengan Air Rebusan Pembalut, Astaghfirullah...

Remaja tanggung yang masih duduk di bangku SMP itu mengakui mengetahui pembalut bisa memabukkan sesudah di beri tahu rekannya di Tanjung pandan, Belitung.

" Bila telah mabuk, asiknya dibawa berangin (berangin­-angin), jalan jalan gunakan sepeda motor. Pakai (mengendarai) motor bawaannya tegang. Biasanya pelan, namun tegang, " ucap Kujay pada Pos Belitung, Senin (1/8/2016) lalu.

Lalu seperti apa Kujay dan rekannya nikmati sensasi mabuk pembalut wanita?
Anak baru gede (ABG) yang tinggal di Kecamatan Kelapa Kampit ini menerangkan cara mengolah pembalut itu. Langkah pertama sudah pasti beli barang. Rata rata type pembalut yang digunakan yaitu yang bersayap (wing).

Lalu, sesudah di buka dari bungkusnya, pembalut ini dimasukkan kedalam panci diisi air lalu di rebus sekitaran satu jam. Sesudah di rasa cukup, air rebusan didinginkan.
Pembalut diperas di wadah yang sama (panci), selanjutnya siap diminum.

" Rasanya pahit, kelat, " tutur Kujay.
Menurut dia, sesudah 1/2 jam meminum rebusan pembalut, mulai terasa mabuk.
Sensasinya bisa dua sampai tiga jam. Mabuknya, lebih dari mabuk minuman mengandung alk 0h0l atau obat batuk kemasan. Mabuk dapat juga lebih lama bila ditambah menenggak minuman beralk 0h0l.

seusianya Kujay mengakui, umumnya beli pembalut di satu toko langganannya di
Pasar Kelapa Kampit. Di toko ini, jual bebas barang­-barang yang bisa disalah gunakan.

" Ingin obat batuk, pembalut, lem, dan semua macam, orangnya cuek, " kata Kujay sambil menambahkan mabuk memakai infus juga lagi tren.

Sama seperti dengan Kujay, Jontor (16), bukan nama sesungguhnya telah lebih lama rasakan sensasi mabuk pembalut. " Mulai sejak pertengahan th. 2015, " kata remaja yang duduk di bangku SMA kelas X ini. Ia menerangkan, pembalut yang umum dipakai mabuk umumnya type wing dan pink.

Bila dikonsumsi sendiri, satu atau dua lembar pembalut. Namun bila berramairamai, umumnya merebus sampai lima lembar. Menurut Jontor, ada dua langkah konsumsi pembalut ini. Pertama, ditetesi memakai bensin atau alk 0h0l, kemudian dihisap dan
ke-2 di rebus.

" Ampas pembalut kadang-kadang dibakar, tetapi waktu udah merasa nyaman dan buru buru ingin fly, telah lupa buang ampas, lempar saja ke kotak sampah, " katanya. Sehari-hari, kata Jontor, sekelas anak anak SMA umumnya di beri uang saku Rp10 ribu.

Ketika menginginkan mabuk, iuran membeli pembalut.
" Karena keseringan, bisa disebut ya (nyandu), karena berkali kali, " saya Jontor, seraya menambahkan, penyalahguna pembalut nyaris semua dikerjakan lelaki.

" Bila cewek tidak ada. Namun yang mabuk obat batuk dan ar4k banyak, " imbuhnya.
Jontor bisa termasuk belum cukup parah, ia menceritakan ada kawannya yang lain, bila mabuk, semua badannya bergetar.

" Pernah dia buka tangki bensin. Saya fikir kenapa, lalu diisaplah bensin dari tangki, " ujarnya.

BACA JUGA : 


Bahaya Mendengkur Saat Tidur

Beberapa zat terdapat didalam product pembalut maupun popok. Salah satunya klorin yang bisa terkontaminasi jadi dioksin. Diambil dari laman mitrainti. org, klorin dipakai pada sistem pemutihan (bleaching) oleh pabrik kertas, termasuk juga pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary pad, dan popok.

Klorin dilarang pada pembuatan obat maupun makanan berdasar pada Permenkes RI No. 472/1996. Zat zat ini terkandung pada busa pembalut yang di dalamnya ada sejenis jel yang befungsi menahan cairan.

Dari laman tersebut, YLKI sesungguhnya telah melaunching hasil penelitian mereka berbentuk sembilan merk pembelaut dan tujuh merk pantyliner yang memiliki kandungan zat beresiko, yakni klorin dengan rentang 5,55 ppm.

Sumber : Pos Belitung, tribunnews, sumber foto : chirpstory

Artikel Terkait: